Misi #9 Matrikulasi #9: Menjadi Changemaker

By chikitadinda - 11.42

Tulisan kali ini adalah misi kesembilan dari kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch #9 yang saya ikuti. 

Mungkin bahasannya akan spesifik digunakan dalam komunitas Ibu Profesional, tetapi menurut saya semuanya baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kelompok pertemanan yang kita ikuti, serta berkomunitas dan bermasyarakat di dunia nyata ataupun dunia maya. Semoga bermanfaat~

Misi 9: Menjadi Changemaker

Setelah pada misi sebelumnya saya ditantang untuk bisa membuat prasasti karya dari keilmuan 4E, misi kali ini saatnya saya rehat sejenak, dan menengok di luar kapal. Melihat kondisi alam/lingkungan yang ada disekitar.


Sekilas saya akan sedikit menyinggung pembahasan dalam live bersama SahabatWI hari Senin kemarin, Mba Hilda menjelaskan menjadi changemaker untuk lingkungan sekitar.

Subjek atau Objek Perubahan
1. Change Quitter
2. Change Adapter: Subjek vs Objek
3. Change Maker: Subjek

Langkah Menjadi Changemaker:

Empati+Passion = Social Action

Empati --> terbuka

Passion:
Passion adalah kecenderungan atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang ia suka atau dianggap penting untuk dilakukan.

Mengenal apa itu passion penting karena dapat bermanfaat bagi hidup kamu.
  • Minat 
  • Bakat
  • Keterampilan
  • Hobi
  • 4E
Social Action:
  • Sumber daya
  • Kelompok yang dibantu
  • Kelompok yang membantu
  • Dampak Positif

Perubahan apa yang bisa saya lakukan untuk kondisi di sekitar..

Posisi Indonesia dalam peta ekonomi Syariah global dapat dilihat dari ranking Global Islamic Economy Indicator Score (GIEI) yang memberikan gambaran komprehensif mengenai negara-negara yang saat ini memiliki kapasitas untuk menangkap peluang ekonomi Syariah global.

Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, nyatanya Indonesia belum dapat berperan secara optimal dalam memenuhi permintaan ini.

Meskipun pada GIEI 2019/2020, Indonesia berada di peringkat ke-5 dengan total nilai 49, meningkat dari posisi sebelumnya yang menempati posisi ke-10 dengan total nilai 45.

Secara umum, terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah khususnya industri halal di Indonesia, yaitu regulasi terkait industri halal yang belum memadai, literasi dan kesadaran masyarakat akan produk halal yang kurang, indeks inklusi keuangan syariah yang rendah, juga interlinkageindustri halal dan keuangan syariah yang masih rendah.

Salah satu tantangan yang ingin saya soroti adalah tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang saat ini masih rendah.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Keuangan yang dilakukan OJK pada tahun 2019, indeks literasi dan inklusi syariah masing-masing hanya sebesar 8,93 persen dan 9,1 persen.

Sementara tingkat literasi dan inklusi keuangan lembaga keuangan konvensional sudah mencapai 38,03 persen sampai 76,19 persen.

Dari fakta diatas saya ingin berkontribusi dalam peningkatan tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah. Dimulai dari yang paling sederhana adalah dari diri sendiri, dan orang terdekat –keluarga.

Dari sisi individu atau rumah tangga, peningkatan literasi dan inklusi keuangan Syariah harus dibarengi dengan kesadaran akan pentingnya melakukan perencanaan keuangan secara syariah serta menggunakan produk-produk keuangan dengan prinsip syariah.

Individu harus sadar bahwa dari segala aspek baik pemasukan, pengeluaran, pengembangan, serta penyimpanan keuangan harus sesuai prinsip syariah. Dengan begitu, individu akan semakin aware dan mencari banyak informasi terkait hal tersebut.

Individu juga harus lebih proaktif apabila ada beberapa hal terkait keuangan dalam kehidupan sehari-hari yang masih belum memenuhi prinsip syariah.

Implementasi praktisnya bagaimana? Dengan share ilmu-ilmu terkait perencanaak keuangan syariah, investasi syariah, dan mater-materi sesuai syariat lainnya melalui channel yang saya miliki seperti Instagram, Youtube, Podcast, dan blog. Saya juga membuka lebar jika ada temen yang ingin sharing atau berdiskusi terkait topik ini secara pribadi.

Merasakan respon 'surat cinta' untuk support system..

Misi lainnya yang sangat menarik adalah mengirim surat cinta ke seseorang yang menjadi support system saya. Rasanya deg-degan. Karena saya termasuk orang yang susah meluapkan emosi dan perasaan, dengan misi ini saya disuruh untuk bisa mencurahkan semuanya.

Dag-dig-dug karena penasaran bagaimana reaksinyaa..

Apakah positif, atau mungkin merasa aneh (?)

Tapi yang jelas, saya menjadi semakin ter-charge dengan membagi cinta sesimpel itu, rasanya menjadi punya power lagi!

---

Menjadi changemaker dilakukan dari satu langkah kecil, dan dimulai dengan memberikan cinta bagi orang disekitar.

Selamat jatuh cinta dan membangun cinta!


اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْ قًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً


[Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa] 
“Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima” 
(HR. Ibnu Majah no. 925, shahih)

-----
#Misi9
#PenjelajahSamuderaAmarta
#MatrikulasiBatch9
#InstitutIbuProfesional
#IbuProfesionalforIndonesia
#SemestaKaryaUntukIndonesia

  • Share:

You Might Also Like

2 comments