Perkembangan dan Stimulasi Kognitif yang Tepat untuk Bayi 0 – 12 Bulan
By chikitadinda - 11.23
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2019), tahapan perkembangan anak usia 0-12 bulan merupakan tahap perkembangan sensorimotor. Di masa ini penting untuk si Kecil mengeksplorasi indra-indra (sensori) pada tubuhnya. Melalui eksplorasi gerak dan indra tersebutlah, si Kecil mengamati, merasakan, dan memahami dunianya.
Berikut beberapa tahapan perkembangan kognitif untuk si Kecil sejak lahir hingga usia 12 bulan:
Usia 0 – 3 bulan:
Usia 3 – 6 bulan:
Usia 6 – 9 bulan:
Usia 9-12 bulan:
Melihat dari list di atas, ternyata cukup banyak hal yang bisa dilakukan oleh si Kecil untuk mengembangkan kognitifnya! Berikut kegiatan bermain yang tepat dan dapat dilakukan di rumah:Usia 0 – 3 bulan:
- Mulai belajar mengenali benda atau orang melalui sentuhan, penciuman, penglihatan, dan pendengarannya.
- Senang menatap ke sekeliling, terlebih lagi melihat orang dibandingkan benda.
- Mulai melakukan gerakan-gerakan berulang untuk menstimulasi perkembangan otaknya. Di usia ini, anak senang melihat jari-jari dan gerakan tangannya sendiri.
- Di usia 3 bulan mulai dapat mengenali orang yang sering ia temui dari jarak yang cukup jauh.
Usia 3 – 6 bulan:
- Mulai mengkoordinasikan tangan dan matanya untuk berusaha meraih benda yang ia lihat.
- Waktu bermain dan bangun sudah lebih lama, tetapi juga sudah dapat merasakan bosan ketika melakukan hal yang sama dalam waktu lama.
- Menunjukkan rasa ingin tahu mengenai benda yang baru ia lihat.
- Mengeksplorasi benda dengan tangan dan memasukkan ke mulut.
- Merespon percakapan dengan membuat suara-suara.
- Dapat menoleh ketika namanya dipanggil.
Usia 6 – 9 bulan:
- Bereksperimen dengan konsep sebab-akibat. Di usia ini, anak senang sekali menjatuhkan benda untuk menimbulkan suara tertentu atau untuk melihat reaksi orang di sekitarnya.
- Mulai dapat “bicara” bergantian (timbal balik) dengan orang tua atau pengasuh.
- Mulai mencoba meniru perilaku orang lain seperti tepuk tangan, kedip mata, geleng-geleng, salaman.
Usia 9-12 bulan:
- Senang bermain “cilukba” dan sudah bisa menemukan benda yang disembunyikan.
- Mulai dapat melihat atau menunjuk benda atau gambar yang familiar.
- Senang melempar, memukul, atau menggoyangkan benda untuk melihat akibat dari perlakuan tersebut.
- Mulai mengikuti/meniru ekspresi dan gerak tubuh orang lain.
- Mengeksplorasi fungsi dari benda sehari-hari, baik yang sesuai fungsinya (misal: sendok untuk makan), maupun yang tidak sesuai fungsi (misal: sendok untuk pemukul drum).
- Senang melakukan trial-error dan juga senang mengeluarkan-memasukkan benda.
- Menggendong si Kecil merupakan bentuk stimulasi awal yang dapat dilakukan sejak lahir. Melalui gendongan, indra si Kecil mulai terstimulasi, seperti indra peraba melalui sentuhan, indra pendengaran melalui lantunan senandung dan juga indra vestibular lewat ayunan lembut untuk keseimbangannya.
- Selain melihat orang-orang terdekat, si Kecil juga dapat diajak untuk melihat gambar atau bentuk-bentuk dengan pola warna kontras. Ajak si Kecil untuk mengamati gambar dari kanan ke kiri, atas-bawah secara perlahan agar otot-otot matanya dapat terlatih.
- Berikan aktivitas “tummy time” secara rutin. Selain memperkuat otot-otot tubuhnya, stimulasi ini juga memberikan kesempatan bagi si Kecil untuk melihat lingkungan sekitarnya dengan lebih luas.
- Berikan kesempatan bayi untuk mengeksplorasi benda menggunakan tangan dan mulutnya, misalnya melalui teether.
- Ajak si Kecil mengikuti mimik dan gerak tubuh sambil berbicara. Buatlah gerakan yang mudah diikuti si Kecil dan lakukan berulang-ulang, misalnya “Lihat Mama bisa kedip-kedip mata, Adik coba ya ikuti..”
- Bermain ‘benda yang hilang’. Tutup mainan si Kecil, lalu tanyakan kemana mainannya pergi. Apabila ia masih tampak kebingungan, berikan sedikit petunjuk dengan memperlihatkan sedikit bagian benda yang menghilang tersebut.
- Berikan beberapa benda yang dapat si Kecil pindahkan dari satu wadah ke wadah lainnya. Pada awalnya, si Kecil akan lebih suka mengeluarkan benda dibandingkan memasukkan kembali. Tidak apa-apa, tunjukkan saja bagaimana cara memasukkan benda secara berulang hingga si Kecil dapat menirunya.