Di Zona ini saya pribadi jadi lebih banyak belajar soal pendidikan seksualitas kepada anak. Meskipun masih single, ada banyak hal yg perlu saya tahu sebelum memiliki anak terkait pendidikan seksualitas nantinya. Ada berapa tahap, bagaimana agar bisa mengajarkannya, bagaimana untuk bisa tetap menjadi orang tua yang anaknyaterbuka bisa menyampaikan apa yang dirasakan/terjadi. Metode tantangan kali ini saya banyak share dalam artikel di blog untuk setoran setiap harinya. Dengan begitu, apa yang saya baca/pelajari, bisa bermanfaat untuk yang lainnya.

Untuk tuga kelompok, kami membuat podcast yang mendiskusikan soal Aku dan Tubuhku. Untuk podcast bisa disimak pada link berikut. 

Saat melaporkan kekuatan diri selama 8 hari saya sempat ragu. Apakah bisa konsisten untuk melakukannya ditengah kesibukan lainnya. Apakah setiap hari bakalan ada momen tertentu yang bisa dilaporkan. Meskipun hanya bisa menyetorkan tugas di weekend dalam bentuk rapel, tentunya nggak mengurangi makna yang udah dipelajari..

Nyatanya jika diikuti tekad yang kuat dengan tujuan yang baik semuanya berjalan lancar..

So Happy...

Semoga hal kecil ini bisa seterusnya saya lakukan agar tidak hanya berhenti di challenge Bunda Sayang tapi menjadi sebuah kebiasaan baik..

Semangat untuk next challange!!!!

#refleksipetualangan
#tantanganzona6
#bahagiadisetiaptahaptumbuhkembang
#bundasayangbatch7
#institutibuprofesional
#semestakaryauntukIndonesia

Narasumber: Anindya Dewi Paramita, M.Psi
Sumber: Nakita Channel

Apa aja sih yang harus orang tua lakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan?

Kalau anak mulai udah suka-sukaan, perlu ada pembicaraan soal itu. Ortu bisa tanya siapa temen dekatnya, main apa, dll. Nanti ortu bisa menjelaskan bagaimana bentuk inetraksi yang tepat. Nggak bisa kalo cuma dilarang tanpa memberikan penjelasan kenapa tidak boleh.

Untuk memulai membicarakan jenis atau macam-macam pelecehan seksual pada anak bisa dilakukan sedini mungkin. Ketika kita udah mulai mengajarkan anggota tubuh ke anak-anak, bisa dibekali mana yang boleh dan tidak boleh dengan bahasa yang disesuaikan. 

Jika orang tua sudah terlambat belum membicarakan masalah seksual pada anak, orang tua harus memastikan terlebih dahulu sejauh mana pengetahuan anak dengan bertanya dan diskusi lebih dulu. Sejauh mana anak tahu dan paham. Meskipun hal itu tidak nyaman didiskusikan, satu hal yang pasti orang tua harus siap dulu. Artinya, orang tua perlu merasa yakin bahwa dia nggak papa membicarakan ini. Tahu cara menjelaskannya, dan siap untuk tahu anaknya tahu sampai apa. Anaknya tahu apapun harus disiapkan baik secara mental ataupun lainnya. Harus mengelola rasa risih dan segan agar nyaman membicarakan itu dengan anak.

Supaya anak bisa jujur, buat atmosfer yang nyaman dengan anak sejak dini. Ketika terbiasa ngobrol, bertukar pendapat, nanti anak bisa terbiasa untuk nyaman ngobrol dan mengkomunikasikan. Rasa percaya dan nyaman perlu di pupuk dan dibangun sejak lama.