Kenapa Allah Membiarkan Hal Buruk Terjadi pada Orang Baik?

By chikitadinda - 00.00

Beberapa artikel yang kutulis di label ini akan banyak membahas terkait pendidikan untuk anak muslim tentang Palestina. Bertujuan untuk tempat hasil belajarku sebagai orang tua (biidznillah) dari berbagai sumber referensi. Sebagai orang tua Muslim, penting bagi kita untuk mendidik anak-anak kita tentang pentingnya Palestina dalam Islam serta pentingnya sejarah dan budaya. Mengajari mereka tentang Tanah Suci dan perannya dalam sejarah Islam dapat membantu menumbuhkan pemahaman dan apresiasi yang lebih mendalam terhadap agama. Semoga bisa bermanfaat pula untuk orang tua-orang tua yang mendapatkan link artikel ini.



Untuk para orang tua, anak-anak tentu akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit sebagai tanggapan terhadap kejadian terkini.


"Bu, kenapa Allah membiarkan hal ini terjadi? Apa yang mereka lakukan?"

Tentu, menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan kepada anak kita bisa jadi menantang.

Ketika anak-anak melihat penderitaan yang dialami saudara-saudara kita di Palestina, wajar jika mereka berpikir:

"Hidup nggak adil"
"Mengapa Allah SWT menjadikan hal buruk terjadi pada orang baik"

Reminder!
Di saat-saat sulit, anak-anak mungkin bergulat dengan persepsi negatif tentang Allah SWT dan mempertanyakan kebijaksanaan-Nya.

Sebagai orang tua, ini menjadi momen krusial bagi kita untuk mengajari mereka tentang sifat-sifat indah Allah SWT yang dapat menjadi pengingat akan keilahian dan kasih sayang-Nya kepada kita.

1. Ajari anak bahwa Allah Maha Mengetahui

Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah...

"...Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." [QS Al Baqarah 2:216]

Allah itu Al-Alim – Yang Maha Mengetahui

Kita mungkin hanya melihat sebagian dari rencana Allah SWT, dan ada kalanya kita tidak memahaminya. Tapi, kita harus ingat bahwa Allah SWT tahu apa yang terbaik untuk orang-orang yang  beriman pada-Nya.

2. Allah menguji orang yang paling Dia sayangi

Dari hadits Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani).

Ketika Allah SWT mencintai kita dan ingin memberi kita pahala di akhirat, Dia memberi kita tantangan dan ujian di kehidupan ini.

3. Bagi umat Islam, perjuangan di dunia ini membuahkan pahala di akhirat

وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ( 4)  وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ (5)

"Kehidupan akhirat lebih baik bagimu daripada kehidupan dunia. Dan tuhanmu akan memberimu (wahai nabi) ,berbagai macam kenikmatan di akhirat,maka kamu akan ridha dengannya". [QS Ad-Dhuha 93:4-5]

Allah SWT akan membalas penderitaan dan ketidakadilan mereka di dunia ini dengan surga di akhirat. Pahala surga sungguh di luar imajinasi, dimana mereka akan mendapatkan kedamaian abadi, kegembiraan, dan kedekatan dengan Allah SWT, bebas dari segala penderitaan dan kesulitan.


“Mengapa Allah tidak bisa menghentikannya saja?”

Di masa-masa sulit ini, anak-anak kita secara alami akan mencari jawaban untuk memahami penderitaan saudara-saudari kita.

Dan sebagai orang tua, penting bagi kita untuk dibekali dengan pengetahuan untuk membantu memberikan jawaban kepada mereka.

Hal ini tentu sulit. Sulit untuk menemukan kata-kata yang tepat. Apalagi saat kita kesulitan memproses emosi kita sendiri.

InsyaAllah, dengan penuh harapan artikel ini membantu memandu beberapa percakapan penting dengan anak-anak.

Di saat seperti ini, penting untuk terus ditegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui. Yang Paling Baik. Yang Maha Penyayang.

Dengan menanamkan kepercayaan pada kebijaksanaan dan kasih sayang-Nya, kita dapat membantu anak-anak kita mengatasi pertanyaan-pertanyaan sulit ini sambil memupuk rasa harapan.

1. Mengapa Allah SWT menciptakan kejahatan

Allah SWT, Sang Maha Pencipta, telah merancang sebuah dunia di mana ada kebaikan dan keburukan. Dia juga telah memberi manusia sesuatu yang sangat istimewa yang disebut “kehendak bebas”.

Allah SWT mengijinkan hal-hal baik dan buruk terjadi di dunia sebagai ujian bagi umat manusia untuk melihat apakah kita akan memilih jalan kebenaran dan menolak godaan jahat.

Apa itu "kehendak bebas"?
Kehendak bebas adalah kekuatan untuk melakukan sesuatu tanpa dipaksa atau dikendalikan

2. Hal buruk membantu kita menghargai kebaikan

Ketika kita melihat hal-hal buruk terjadi, kita sadar betapa pentingnya memilih yang baik.

Hal ini seperti kegelapan membantu kita melihat cahaya. Menyaksikan kejahatan memungkinkan kita untuk menghargai dan mengenali kebaikan dan kebenaran. Ini berfungsi sebagai pengingat akan nilai perbuatan baik.

3. Tapi, bukankah Allah maha baik?

“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran, kesedihan, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti, sampai duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Ya, Allah Maha Baik dan Maha Penyayang! Bagi mereka yang tertindas atau menjadi korban kejahatan, Allah SWT menawarkan pahala yang sangat besar. Bahkan rasa sakit atau penderitaan sekecil apa pun dapat membawa pada pengampunan dosa dan pahala atas kekuatan seseorang.

Allah Maha Pengasih dan memberi pahala kepada orang-orang yang menanggung kesulitan. Penting untuk diingat bahwa Allah SWT sepenuhnya menyadari tindakan orang yang berbuat salah, dan tidak ada ketidakadilan yang luput dari perhatian.

4. Allah SWT tahu yang terbaik

Terkadang, kita membuat rencana dan berharap hal-hal tertentu terjadi sesuai keinginan kita. Tapi Allah Yang Maha Bijak juga punya rencana untuk kita. Dia tahu apa yang terbaik untuk kita, meski kita tidak memahaminya saat ini.

Kita mungkin tidak sepenuhnya memahami hikmah Allah dan mengapa kejahatan tertentu terjadi. Tapi, umat Islam percaya bahwa hikmah Allah melampaui pemahaman manusia. Apa yang saat ini tampak seperti kesulitan mungkin merupakan bagian dari rencana yang lebih besar yang memiliki tujuan yang lebih besar.

5. Akhirat adalah tujuan akhir

Allah Yang Maha Adil. Setiap perbuatan, apakah itu perbuatan yang baik maupun buruk, akan diperhatikan oleh Allah. Siapa yang merugikan orang lain akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Namun bagi orang-orang yang berbuat baik dan hidup bertakwa, pahala Allah SWT sangatlah besar.

Allah akan membalas penderitaan dan ketidakadilan mereka di dunia ini dengan surga di akhirat.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments